Jangan Biarkan Ayah atau Kakek Kamu Pergi Sendiri!
Entah kenapa tiba - tiba saya mulai untuk menulis sebuah blog pribadi yang awalnya saya sendiri lebih menyimpan sebuah kisah dan hikmah dari apa yang telah saya dapatkan dan akan benar - benar saya bagikan hal tersebut kepada segelintir orang yang bertanya atau mampu membuatku harus menceritakannya.
Beberapa hari yang lalu ketika saya melakukan perjalanan dari Malang ke Surabaya menggunakan Bis, saya menjumpai seorang penumpang yaitu kakek yang sudah tua renta dengan barang bawaan yang tidak terlalu banyak namun sangat berat, yaitu sebuah beban timbangan (bahasa jawa: timbel).
Perlahan - lahan si kakek mulai memajukan barang bawaannya ke arah supir / pintu depan satu persatu, entah saya rasa karena kakek tersebut tidak kuat untuk membawa semuanya. Ketika barang bawaannya sudah berada didepan, si kakek tersebut bertanya kepada kernet bis yang mana inti pertanyaannya adalah, turun kota aaa (maaf, sengaja tidak diberitahukan) nak, "Loh pak kota aaa wes keliwatan adoh, sampean mudun kene ae wes" Jawab si kernet bis. Dalam kondisi yang saat itu padat merayap si kernet membuka pintu bus dan si kakek mulai keluar dengan menggiring bawang bawaannya satu persatu tanpa ada yang membantunya.
![cerita motivasi ayah dan anak](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimuadLrjLcg0lv645egIENIYav_hVumUd3ZOzzIF99-KNBpEqWH59XtGl3IZfukCb0zqKceYU6nXF7db9rthQpyZc3hIc9i3pK29hW2rKfsKqngsBMRWBQpp0MC-TYaRogNhg5-MuxNq4/s1600/father-son-walking.jpg)
Sempat terpikir, bagaimana jika hal itu terjadi pada Ayah/Kakek kamu? tanpa ada yang peduli terhadapnya. Dari hal - hal tersebut saya mulai berfikir, kemana saudara, anak atau cucu dari si Kakek tersebut hingga tega membiarkannya pergi sendirian, kepada siapa ia harus meminta tolong sedangkan mereka sudah tidak sesehat kita, tidak sehebat kita, tidak secanggih kita yang bisa memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pesan kepada orang lain?
Hal lain yang ada dibenak saya adalah, bukankah sangat sayang sekali jika kamu membiarkan ayah, kakek atau orang tuamu untuk pergi sendiri ? Padahal disaat bepergian, Ayahmu akan bercerita tentang sebuah pengalamannya, mengajarkan padamu hal yang pernah ia dapatkan, menanyakan kabarmu, menanyakan kabar dari pendidikan yang kamu tempuh dan lain sebagainya.
Kapan lagi kamu bisa berkomunikasi kepada ayah / kakek kamu, jika tidak melalui moment - moment kecil tersebut? terlebih sekarang waktumu mulai padat oleh aktifitas yang kamu buat - buat sendiri?
![cerita motivasi ayah dan anak](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZaeYdLwe6akvyplacoMs5PmLkA_fGZD1bnw_qcENnp229XXTyVnOv272IU78PrxiRSVI1_4ncTSYqFgUJrGIoJvQBymNBeSIJoB-SLyLldICqkazTuoPHYa-7atjdX6t7Tj73n8YwUUY/s1600/o-FATHER-AND-SON-FISHING-facebook.jpg)
Selama ini, apakah kamu pernah bepergian berdua bersama Kakek atau Ayah kamu?
0 komentar